101 Tips Kuliah ke Jerman

101 Tips Kuliah ke Jerman. Sahabat blogger kalau membaca judul diatas, mungkin agak berlebihan ya 😀 . Disini saya mencoba memberikan rangkuman gado-gado dari yang saya baca dari forum kaskus mengenai kuliah ke Jerman. Kenapa saya buat tulisan ini, karena jujur saya pusing sering sekali ditanya seputar sekolah dan melanjutkan kuliah ke Jerman. Padahal saya ke Jerman dan menetap disini bukan untuk sekolah (otak ga sanggup hehe).

Fyi kalau mau sekolah atau kuliah ke Jerman HARUS punya deposit 8.040 Euro (*dengan kurs Rp.15.000 kalau dirupiahkan Rp. 120.600.000) di transfer ke Deutsche Bank Jerman. Kenapa harus punya deposit supaya mahasiswa benar-benar yakin punya duit selama kuliah dan tidak luntang lantung di Jerman. Uang tersebut digunakan sebagai biaya hidup syukur-syukur cukup sampai lulus.

101 Tips Kuliah ke Jerman. Bahasa Jerman Penting dipelajari (Foto: gettyimages)

Bahasa Jerman Penting dipelajari (Foto: gettyimages)

 

Teman bloger saya sebelum kuliah di Jerman dia pakai jalur jadi au pair dulu, karena kalau langsung kuliah harus sediakan dana yang sangat besar kan ya. Baca kisahnya di Ke Jerman Modal Nekat? Bisa! .

1. Kursus Bahasa

  • Paling optimal kursus dulu di Indonesia sampai B1/B2, kemudian lanjut di Jerman, tapi jangan lama-lama, misal 3 bulan lanjut kursusnya. Sebenarnya bagusnya sih sampai level C1, karena level B1 baru cukup buat nanya jalan hehe.
  • Sudah mulai baca buku/literature yang sesuai dengan bidang kamu, sambil pahami istilah-istilah khususnya.
  • Dalam 3 bulan tersebut sebanyak mungkin kontak dengan bahasa Jerman (baca, tulis bicara, mendengar).
  • Jangan kebanyakan bicara bahasa Indonesia, apalagi kalau sudah bertemu rombongan orang Indonesia *rumpi deh ya haha.
  • Kalau sudah B1 di Indonesia kemudian ditambah kursus (intensiv) 3 bulan, harusnya cukup buat kuliah, namun kursus bahasa tersebut hanya belajar bahasa secara umum, sedangkan istilah-istilah khusus (Fachsprache) pasti dapatnya baru setelah di Uni, dan itu normal kalau awal semester 1 tidak mengerti apa-apa. Kamu harus rajin mencari tahu sendiri istilah-istilah yang kamu tidak mengerti.
  • Kalau penguasaan bahasa Jerman masih dirasa kurang, sambil kuliah bisa kursus bahasa lagi di Uni nya.

2. Studienkolleg

  • Studienkolleg Indonesia bekerja sama Uni Hannover, jadi lulusan studkol Indonesia sama statusnya dengan lulusan studkol mana saja di Jerman, tidak ada bedanya.
  • Bisa diterimanya kamu atau tidak di satu Uni/fh/jurusan tergantung Uni/fh/jurusan dan kamu sendiri bukan faktor studkol.
  • Keuntungan kalau studkol di Jerman bisa langsung mempraktekkan bahasa Jerman kamu dalam kehidupan sehari-hari dan bisa dipakai untuk beradaptasi dengan situasu di Jerman. Studkol itu masih nyantai di banding kalau sudah di Uni.
  • Bagi yang sudah punya ijasah S1 di Indonesia, tidak perlu ikut Studienkolleg lagi. Ijasah S1 nya bisa dilampirkan buat pendaftaran dengan catatan Uninya diakui dan sudah tercatat di website http://anabin.kmk.org .

3. Biaya hidup mahasiswa di Jerman

Biaya hidup tergantung gaya hidup kamu, bisa kecil bisa tinggi, tergantung juga kota tempat tinggal kamu. Rata-ratanya 500-700 Euro (*dengan kurs Rp.15.000 kalau dirupiahkan Rp. 7,5 juta sampai 10 juta). Contoh ada yang bilang biaya hidup dia 620 Euro sebulan, rinciannya: Biaya kos 290 Euro Asuransi 33 Biaya transportasi 56 Biaya lain-lain

  • Makan kalau mau masak sendiri bisa lebih murah, atau makan yang super simpel, ya tergantung gaya hidup juga, bisa murah bisa juga mahal. Kalau malas masak dan makan diluar, jangan berharap seperti di Indonesia, makan di warung modal 8 ribu, tidak akan nemu di Jerman tuh. Kalau malas masak siapkan modal lebih.
  • Dengan kartu pelajar kalau makan di Mensa harga makannya lebih murah, contohnya 2-3 Euro (Rp. 30.000-45.0000) (Hauptgericht pakai Beilage) sudah kenyang. Mensa hanya buka pada jam-jam tertentu atau di jam makan siang saja. Di luar Uni untuk harga makan/biaya hidup sehari-hari kebanyakan sama saja. Jika tidak masak sendiri Hauptgericht sekitar 5 Euro).
  • Untuk transport mahasiswa cukup membayar semester tiket yang jauh lebih murah daripada harga normal. Semester tiket tidak di semua Uni ada. Hanya berlaku di daerah/wilayah tertentu, jadi terbatas ruang geraknya. Misal dari Berlin mau ke München, harus beli tiket kereta normal, antara punya kartu mahasiswa dan tidak, harganya tidak beda jauh.

Perhitungan tidak jauh beda klik https://www.study-in.de/en/plan-your-stay/money-and-costs/cost-of-living_28220.php

4. Kerja Part Time untuk ke halaman berikutnya klik ⇒ Next/Lanjut

error: Content is protected !!